72306
Warung Waraga

25 Agustus, 2018

Rencana untuk tracking menyusuri sungai Citarum akhirnya terealiasi kemarin pagi. Bersama Kang Egi, seorang teman di Bandung, aku jadi tau tidak jauh dari tempatku ternyata masih ada lingkungan yang ramah pernapasan. Perjalanan pagi itu sama sekali tidak terasa melelahkan. Tau-tau sudah sampai di daerah Ciumbuleuit! Padahal dipikir-pikir itu kan jauh juga kalau jalan lewat jalan raya. Tapi karena kita melewati sungai dan Kampung Pelangi, jadi tidak terasa kalau sudah berjalan sejauh itu. Btw, Kampung Pelangi mirip Jodipan di Malang, cuma warnanya agak pastel heuheu.

Selesainya, kita melanjutkan perjalanan ke Maribaya, tapi naik motor ya. Niatnya beli lemon dan cari-cari penghasil susu murni, tapi sekalian juga menikmati alam dari atas tebing. Jadi ceritanya, dataran Bandung ini kan berbentuk mangkuk cekung, untuk selengkapnya bisa dibaca di link ini . Nah, jika berdiri di tebing ini, maka kita bisa melihat Bandung dari dua sisi, sisi kotanya dan sisi Lembang. Keliatan juga gunung Tangkuban Perahu dari jauh. Asli deh kalau subuh-subuh pasti bagus banget. Sayangnya kemarin nyampek sana udah jam 9 pagi, tapi masih tetep nggak menyesal, serius.

Fotonya kurang bagus sih ambilnya, maklum bukan fotografer. Cukup mata saja yang bener-bener bisa menangkap keindahan Kota Bandung dari atas sini. Oh ya, terus di tebing ini ada monumennya, sekaligus tiang bendera Merah Putih yang berkibar. Pas kemarin ke sini, barengan ada gerombolan cewek-cewek SMA yang main juga. Keliatannya sih mereka bolos sekolah, soalnya ada yang pakai seragam hahaha tapi ditanya nggak ngaku. Tapi, proud of them, yang menyempatkan hormat ke sang Merah Putih sambil menyanyi lagu Indonesia Raya. Ikut terharu rasanya generasi sekarang masih menunjukkan kecintaannya terhadap bangsa ini.

72311
Foto ini diambil oleh Kang Egi

Setelah puas menikmati Bandung dari tebing ini, akhirnya kita turun untuk melanjutkan tujuan utama. Seru kalau pergi sama warga lokal, dengerin Kang Egi ngobrol sama petani di sana berasa jadi penduduk setempat. Jadi kangen rumah, yang kalau ngomong ya pakai bahasa daerah. Oh ya, karena tebing ini di bawahnya dibuat perkebunan, nemu tanaman tomat lucu deh kecil padat dan manis kecut enak gitu rasanya.

72309-e1535258831459.jpg

Terus, Kang Egi ngajakin ke suatu tempat lagi yang bagus banget. Namanya Warung Waraga. Sumpah. Suasananya enak banget pagi-pagi di sana, menikmati pemandangan, minum teh Rosemary yang daunnya metik langsung dari kebun sendiri, terus sama makan pisang goreng panas. Perfect deh. Eh enggak ding, kurang buku buat teman membaca. Kurang kamu juga haha. Bisa-bisanya aku baru tau ada tempat kayak gini dan kalau dari kost juga masih bisa ditempuh sendiri lah, cuma jalannya agak penuh perjuangan dan rawan kejahatan kalau malam hari. Kira-kira aku dan Kang Egi menghabiskan waktu kurang lebih dua jam di sana sambil bercengkrama dan ngedengerin lagu. Chill banget kalau istilah jaman sekarang. Hahaha.

72422
Teh Rosemary dan Pisang Goreng Keju

Jadi begitulah pagi ku kali ini di Kota Bandung. Baru jam 11 tapi rasanya aku sudah melakukan perjalanan jauh kemana-mana yang menyenangkan. Nggak menyesal bangun pagi, harus dibiasain malah. Pada akhirnya, hidup kita juga akan berakhir dengan tidur. Kalau sekarang kita habiskan waktu untuk tidur, kita sama saja melewatkan banyak hal di dunia. Perjalanan singkat dengan banyak hal baru ini cukup membuat pagiku lebih berkualitas dibanding hari yang sudah-sudah. Nuhun Kang Egi!