April 25, 2019

Pertemuan dengan KBRI yang sempat tertunda, hari ini akhirnya terealisasikan. Kalau aku pribadi sih semangat sekali karena bakal ketemu orang Indonesia di kedutaan. Pingin tau ceritanya mereka tinggal di sini, atau mungkin yang kuliah juga di sini. Kami didampingi oleh Mas Bayu, salah satu dosen SBM juga yang sedang PhD di Goldsmiths. Back to the topic, sesampainya di KBRI, langsung kami ber25 dengan angkatan 58 masuk ke sebuah ruangan buat bertatap muka dengan Pak Amin, salah satu petinggi di KBRI. Beliau ternyata adalah seorang guru besar UPI yang kemudian bekerja di sana. Jadi selama bincang-bincang berasa lagi di Bandung, Sundanya keluar hahaha. Beliau cerita banyak yang di dalamnya terdapat pesan-pesan penting buat kami generasi muda. Salah satunya adalah sebuah kejujuran. Dimana itulah yang membedakan tiap individu. Di London, ada mahasiswa yang dihukum bayar denda karena menggunakan kartu transportasi orang lain. Bukan perkara uang atau apanya, tapi karena hal kecil begitu aja udah bohong gimana nanti untuk hal yang lebih besar. Kita aja paling ujian juga masih tengak tengok depan belakang, budaya yang susah banget buat dihilangkan. Mungkin ini pula salah satu yang membedakan mereka-mereka yang menimba ilmu di dalam negeri maupun luar negeri. Sistem pendidikan di luar benar-benar berbeda dengan di dalam negeri, dari jarak antara dosen dengan mahasiswa sampai gaji seorang dosen dan komitmen dalam mengajar. Di luar, dosen dan mahasiswa benar-benar terbuka sehinga mahasiswa lebih merasa nyaman untuk berdialog terkait pembelajaran, ya beda laah dengan di dalam negeri, walaupun nggak semua dosen ada gap dengan mahasiswa sebenernya. Dan soal komitmen, itu memang sebuah keputusan yang harus ditanamkan mulai saat ini oleh siapapun. Karena dengan komitmen itu akan memudahkan kita dalam sebuah urusan. Sebenernya masih banyak pesan-pesan yang disampaikan tapi nggak tertuang di sini. Ini baru segelintir yang masih teringat saat tulisan dibuat. Sisanya paling ya aku tweet kalau udah nggak lupa hehe. Bener-bener kesempatan berharga bisa bertatap muka dan mendengar pesan-pesan beliau.

Kedutaan Besar Republik Indonesia – London, UK

Selesai dari KBRI, kami menuju kampus Goldsmiths! Yeah akhirnya kami kuliah juga hehe. Hari pertama kuliah suasana uda adem panas panik karena serombongan pada telat karena ternyata jadwal di KBRI dan kuliah mepet banget. Nyampai sana, Adrian, dosen kami di Goldsmiths untungnya nggak marah tapi ya mukanya jadi nggak enak. Ya aku sendiri pun kalau janjian sm orang terus dia telat pasti bete juga. Hampura yaaa mister. Pas perkenalan, ngomong Inggris rasanya panik pisan. Grammar vocab belepotan semua. Mana sebelumnya kayak ujian listening pula, susah banget mahamin Adrian ngomong apa. Bukan nggak ngerti bahasa Inggris, tapi logat Britishnya kentel banget dan cepet ngomongnya. Aku ra ngerti pak 😦 Pertemuan pertama tadi kita sudah dikasi PR dong :’) ya karena telat tadi waktunya di kelas jadi berkurang. Tapi gapapa, tujuan ke London kan emang buat belajar jadi mesti dikerjain wkkwk :’)

Habis dari kampus (kampussss), kami pergi ke Greenwich Park. Taman lagi gitu, tapi sumpah bagus banget langitnya pas biru nya ceraaaaah, matahari juga masih anget-angetnya. Padahal itu udah jam 7 malem. Sumpah sumpaaah, kemarin itu seneng banget bisa ngerasain matahari lagi. Udah dua hari ini hujan terus dan tiis pisaaaaan. Hiburan di London tuh sederhana tapi nyenengin. Kalau di Indo pingin liat yg kayak gini mesti berjam-jam dari kota. Kalau ini mah deket pisan dari kampus cuma 10 menitan naik bus. Dan hari ini ditutup dengan duduk-duduk nyantai di taman sebelum kami berpisah ke rumah masing-masing 🙂