May 07, 2019

Ini dia postingan yang aku tunggu-tunggu! :)))
Jadi selama dua hari, 7-8 Mei 2019 kami serombongan 57 terbang ke Edinburgh, Skotlandia. Kota dimana Harry Potter lahir! Iyaaa, Harry Potter lahir dari ide J.K. Rowling di kota ini, di sudut ruangan sebuah kafe kecil yang akhirnya menjadi destinasi wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Selengkapnya akan aku ceritain di bawah beserta foto-fotonya pasti :)) Selama dua hari di Edinburgh sebenernya nggak cuma buat tour Harry Potter. Tapi khusus postingan kali ini full Harry Potter!

Sebelum berangkat ke Edinburgh, aku sudah mencari-cari info mana aja tempat di Edinburgh yang wajib dikunjungi sebagai Potterhead. Ternyata nggak cuma kafe tempat J.K. Rowling nulis Harry Potter aja, tapi ada beberapa tempat yang juga nggak kalah pentingnya. Semangat sekali sampai-sampai nggak tidur karena takut kesiangan wkwkw.
Oh ya, perjalanan ke Edinburgh dengan jalur darat memakan waktu kurang lebih 7 jam. Sedikit lebih jauh dari Manchester dan Liverpool. Kali ini kami menggunakan pesawat yang cuma sejam dengan maskapai Ryan Air, karena justru lebih murah daripada naik bus. Tiket PP hanya memakan kurang lebih 650ribu rupiah loh. Murah banget -nggak ngerti. Padahal kalau di Indonesia, perjalanan dengan jarak sedemikian 650ribu bisa jadi cuma sekali pergi. Flight kami dari Stansted Airport yang mana kami harus naik National Express (bus) terlebih dahulu dari Victoria Coach Station.
Lalu untuk menginapnya, kami menyewa airbnb untuk ber delapan dengan total per orang kurang lebih 300ribu dengan lokasi sudah di tengah kota. Edan sih ini.

Yuk langsung yuk, udah nggak sabar mau ceritaaaa.

Jadi pas di pesawat, aku udah ngecek gimana dan kemana aja yang deket dari Airbnb. Lokasi Airbnb di Lawnmarket, deket sama Victoria Street (Diagon Alley!) Pas aku cek, jarak terdekat adalah ke Diagon Alley itu, cuma 350 m. Terus jarak ke yang lain-lain juga nggak jauh jauh amat lah masih sekompleks. Wuaaaa seneng banget bisa keliling jalan kaki menyusuri jejak sihir huehehhehe.
Begitu nyampek Airbnb aku langsung naruh barang, solat, berangkat lagi. Aku nggak mau menghabiskan waktuku buat tidur aja dan aku pun sudah bertekad akan pergi sendiri tanpa banyak ba bi bu. Kalau nungguin anak-anak, apalagi mereka bukan potterhead, bakal lama dan nggak puas. Ngga mungkin juga mereka bakal mau diajak keliling gini. Dengan kaos Voldemort, sweater Harry, beanie Hogwarts, dan tak lupa magical wand, aku pun siap berangkat hahahaha.

Diagon Alley (Victoria Street)
Tujuan pertama adalah melewati Diagon Alley. Jadi, kenapa Diagon Alley? Karena J.K. Rowling terinspirasi dari jalanan ini untuk menciptakan Diagon Alley. Dan bener dong, mirip banget :’)) Terus pas keliling, ada dua store yang jual merch Harry Potter di sana, The Boy Wizard dan Museum Context. Dua-duanya merchnya asli kok. Tapi yang berlabel biru, jadi mahal :’) Ada Firebolt, aaarg pingin bawa pulaang.

Aku pun masuk sekedar lihat-lihat dan pingin ini itu semua tapi kebanyakan nggak guna juga. Ditambah mikir-mikir merch Harpot sudah banyak yang dibeli pas di London :’) Ya sudah aku cukup senang dengan masuk storenya aja. Apalagi kalau pas di jalan ngeliat orang pakai atribut Harry Potter, berasa ketemu saudara jauh wkwk.

Greyfriars Kirkyard
Setelah sampai di ujung jalan Victoria screet alias Diagon Alley, aku pun langsung lanjut ke Greyfriars Kirkyard. What the hell is this? Pemakaman tempat penduduk Eedinburgh yang terkenal dimakamkan dan sudah ada sejak abad ke-16. Lalu ngapaian cobaaa aku ke sana? Konon katanya, ada makam Voldemort di sana. Hahahhaa.
Sebenernya bukan makam Voldemort secara langsung, tapi ada makam seseorang bernama Tom Riddle. Nah dari nama itulah J.K. Rowling terinspirasi untuk menciptakan tokoh Voldermot. Ya makamnya beneran ada-lah, dengan nama Tom Riddle, tapi itu bukan Tom Riddle yang di film. Hanya kesamaan nama yang disengaja. Tapi ya tetep aja ini masuk list yang wajib dikunjungi selama di Edinburgh. Jadi dari kemaren aku metenteng bergumam mau nyekar ke makam Voldemort wkwk.

Makam ini kan luas ya, aku nggak kurang akal buat ngehafalin patokan nya pas nonton youtube orang-orang. Kalau ngga gitu ya kali aku harus cari nama Tom Riddle satu-satu di antara sekian banyak batu nisan :’) Oh ya, pas aku ke sana suasana sedang hujan gerimis angin dingin seakan-akan dementor bakal datang hihihi. Sempat merinding juga ke kuburan malem-malem mana hujan. Walaupun kelihatannya masih terang, tapi percayalah itu udah hampir setengah delapan malam.
Setelah muter-muter mencari patokan yang pas seperti di youtube akhirnya aku berhasil juga menemukan makam You Know Who dan ternyata sudah ada signnya dong berupa pager gituuu, astagaaa niat ya orang-orang ini buat tour Harry Potter. Terus karena aku sendiri aku ga ada yang motoin, ya masa mau selfi (aku ga PD selfi). Untungnya ada orang Argentina yang kebetulan juga mau nyekar wkwk. Aku minta tolonglah ke dia, dan alhamdulillah hasilnya tidak buruk-buruk amat 🙂

Di pemakaman ini nggak cuma ada makam Tom Riddle tapi juga ada McGonagall dan Moodie yang jadi inspirasi nama buat tokoh di Harry Potter. Aku nemunya yang Moodie aja yang ternyata nama cewek. Nama McGonagall pun sebenernya nama laki-laki, William McGonagall. Tapi aku nggak nemu, dan aku sudah menyerah muter-muter di tengah dinginnya cuaca saat itu. Penting nggak penting sih ke sini, tapi harusss. Wkwk. Aku masih ngga sefreak Potterhead luar kok yang sampai spelling mantra pas di depannya. Aku cuma cukup foto sambil megang tongkat aja hahaha.

The Elephant House
Selesai dari pemakaman itu, aku udah nggak sabar mau ke kafe tempat Harry Potter lahir! Sengaja aku taruh list paling akhir, karena sekalian nunggu waktu buka puasa. Di Edinburgh buka puasanya jam 9 malem :’) dan kafenya tutup jam 10 malem. Pokoknya aku harus duduk di sana, dan masuk toiletnya terus coret-coret namaku hahahaa. Iya, jadi di toilet ceweknya banyak coretan gitu nanti lah liat fotonya yaa.

Sampai di sana eh ternyata tutupnya jam 9 :’) Di depan kacanya tertampang menu dan harga. Aku pun milih kira-kira menu apa yang bisa di take away, pokok aku bisa masuk aja. Pas aku masuk, ternyata boleh aku nunggu di dalem sampek buka puasa :)))) Dan bener sesuai rekomendasi di blog yang aku baca, waktu terbaik adalah di atas jam 8 malam. Kafe pas nggak terlalu ramai. Dan waitressnya pun langsung nganter aku ke belakang, ke meja dimana J.K. Rowling nulis dong :)) Aku sebenernya ngga yakin sih pas itu dia ngomong apa. Yang aku tangkep, itu view terbaik buat lihat kastil, sama kayak deskripsi meja tempat J.K. Rowling duduk. Sumpah sumpaaaah, pas itu seneng banget bingung harus gimana ngungkapinnya. Jadilah aku telpon adikku sesama Potterhead biar bisa heboh hahaha.

Akhirnya aku memutuskan hot chocolate dan chocolate orange cake sebagai menu buka puasa kali ini. Sambil menunggu jam yang masih nggak kunjung buka, aku sibuk menata perasaan yang rasanya masih dag dig dug nggak percaya bisa duduk di sana. Ya mungkin berlebihan bagi beberapa orang, tapi demi Tuhan aku ngga pernah bermimpi ke sini. Aku suka banget Harry Potter dari SD sejak aku beli bukunya di Gramedia malem itu. Tapi mentok aku cuma pingin ke Universal Studio Harry Potter yang di Jepang sih. Dan saat ini aku tiba-tiba ada di tempat dimana buku masa kecilku lahir rasanya bersyukur banget. Seneng banget. Rasanya lupa kemaren-kemaren habis patah hati sedemikian hebat. Terimakasih Tuhan, masa mudaku asik!

Aku menghabiskan waktu di The Elephant House kurang lebih dua jam. Sampai itu orang di sana pulang semua, tinggal aku, aku masih aja mantengin meja dan kastil wkwk. Aku saking pinginnya foto di sana, akhirnya memberanikan diri minta difotoin cewek yang lagi nunggu pacarnya ke toilet wkwk.

Puas duduk di sana, aku memutuskan untuk segera mengeksplore toiletnya yang terkenal itu hahaha. Dan tak lupa aku juga nyiapin bolpen dong buat coret-coret hahahaha. Kalau ilang ya sudahlah yang penting sudah difoto wkwk, bukti aku pernah berada di sana. Beneran sia, ini toilet paling “kotor” yg pernah aku temuin. Hampir nggak ada tembok yang bersisa warna cat asli karena penuh dengan coretan potterheads. Untungnya masih ada sisa buat aku nulis :’) Tulisan di sana macem-macem, aku suka bacanya satu-satu. Kreatif-kreatif mereka ya :)) Dan dengan bangganya untuk pertama kali aku selfie di toilet! HAHAHAHAHAHA

Setelah kurasa cukup main-main di toiletnya, aku keluar ajalah. Kasian mereka waitressnya mau beres-beres, udah malem wkwk. Dan dingin pisaaaaan, aku nggak kuat udahan tapi seneng, tapi dingin, tapi happyyyyy ><

Pas mau bayar, aku menemukan rak postcard dan pastinya langsung aku beli dong. Terus satu lagi yang pingin aku lakuin, foto di depan kafenya. Tapi bingung mau minta tolong siapa. Akhirnya setelah pikir panjang aku minta bantuan waitressnya aja hehehe. Sayangnya gelap dan kurang pas angel nya, tempat sampah sebelah kafe ikut kefoto hehe. Untung besok paginya mampir lagi dan difotoin Ilman.

City Chambers
Lupa euy, ini destinasi paling akhirnya. Jadi City Chambers ini adalah balai kota gitu sebenernya. Tapi kenapa ini masuk list, karena di halamannya ada cap telapak tangannya JK. Rowling sebagai tanda penerima awards dari Edinburgh. Berhubung ke sananya pas malem banget, pas uda akhir-akhir sekitar jam 10 an jadi ya gelap gulita. Mana habis hujan, ga begitu jelas deh pas difoto. Tapi gapapalah, buat formalitas aja hehehe. Di kota ini emang terbaik sih. Mereka mengapresiasi para seniman, mengapresiasi karya-karya penduduknya sedemikian tingginya. Sampai jalan aja juga ditandain.

Selesai sudah tour Harry Potter di Edinburgh ini. Aku puas sekaliiiiii. Jalan-jalan sendiri mengelilingi kota mencari bukti-bukti cerita Harry Potter hehehe. Sebenernya ada tour gratis gitu dari penduduk lokalnya. Setiap hari pukul 1.30 pm di meeting point yang sudah ditentukan. Berhubung aku baru mendarat di Edinburgh sekitar jam dua, ya nggak keburu deh, Kapan-kapan aku harus ke sini lagi! Aku ingin menikmati lebih lama kota cantik, “birthplace of Harry Potter” ini.

Berikut foto-foto di Diagon Alley yang aku ambil malam hari. Karena masih merasa belum puas aja tadi sore hehehe.

I’m the happiest Potterhead right now!

Edinburgh, May 07, 2019